Makassar, 27 Desember 2023— Lahir ditanah Gowa, Sulawesi Selatan dan meniti karir di Ibu Kota Jakarta tak membuat Arief Rosyid Hasan melupakan tanah kelahirannya. Tokoh Pemuda asal Sulawesi Selatan ini menggelar Pidato Kebudayaan bertajuk “Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045”. Pidato berlangsung di Gedung Mulo, Makassar, Rabu, 27 Desember 2023.
Pria yang kini dipercaya menjadi Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda atau TKN Fanta Prabowo-Gibran Arief Rosyid Hasan mengatakan, Sulawesi Selatan dan Kota Makassar merupakan daerah yang dijadikan sebagai lumbung sumber daya manusia (SDM) unggul. Ia pun meyakini orang mudanya bisa menjadi generasi penerus bahkan generasi emas.
Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2013-2015 itu menyebut ada 4 poin gagasan menuju tahun 2045. Gagasan pertama yakni paradigma berpikir orang muda sentris harus berpikir kreatif dan inovatif.
“Karena itu harus berpikir kreatif, berdaya cipta dan inovatif. Saya melihat itu ada di pemuda di Sulawesi Selatan. Terlihat ada semangat pembaharuan dalam semua level kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dalam dikenai ekonomi, politik maupun sosial budaya,” papar dia.
Dalam pidatonya, Arief menekankan pentingnya membangun kebudayaan yang kuat di kalangan generasi muda. Pengalaman dan pengamatannya telah mengajarkan bahwa kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi fondasi yang memandu perjalanan masa depan. “Dalam mengamati perkembangan kebudayaan, saya menemukan bahwa melibatkan orang muda dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya adalah kunci keberlanjutan,” kata Arief.
Pola pikir yang kreatif, berdaya cipta, dan inovatif, kata Arief merupakan syarat utama pembangunan bangsa. Ia menyebut dari hulu, regulasi keterlibatan pemuda dalam perekonomian harus dirancang dengan cara memberikan insentif agar pemuda ikut dunia kewirausahaan.
“Pemuda harus terlibat dalam industri kreatif nasional. Keunikan budaya dan potensi sumber daya lokal bisa menjadi modal menciptakan produk dan layanan inovatif,” kata Arief.
Karena itu, Arief menilai, negara bisa memberikan dukungan pelatihan, pendanaan dan fasilitas pendukung perkembangan industri kreatif. Di hilir, pembangunan infrastruktur terencana menjadi kunci.
“Kemudahan mobilitas dan aksesibilitas jaringan membuka peluang baru,” ungkap Arief.
Gagasan kedua kata Arief yakni menempatkan pemuda dalam domain aslinya sebagai subjek penggerak kemajuan.
Wakil Direktur Milenial TKN Jokowi-Ma’ruf saat Pilpres 2019 itu menuturkan, kesadaran pemuda sebagai subjek penggerak harus tertanam serta mengakar pada konteks sosial kebudayaannya. Ia membeberkan orang muda masih dipandang sebagai objek. Hal tersebut terlihat dalam Statistik Bappenas tahun 2020.
Pada Pidato Kebudayaan ini, Arief juga memaparkan Indeks pembangunan pemuda di angka 7 dari 11 negara ASEAN. Sedangkan di di level global, Indonesia ada di urutan ke-138 dari 183 negara.
Padahal kata dia, jumlah eksisting pemuda dari generasi milenial dan generasi Z di Indonesia sebanyak 64 persen dari total penduduk. Sehingga ia menyimpulkan angka tersebut belum dimaksimalkan.
Selanjutnya pendiri Merial Institute itu menjelaskan gagasan ketiga yaitu penguatan individu sosial berbasis kolektifitas atau perserikatan.
“Jika menilik lebih dalam, selalu ada kesamaan visi dari kolektif pemuda yang bisa menciptakan snowball effect jika berkolaborasi,” ungkap dia.
Adapun gagasan keempat atau terakhir kata Arief yakni gagasan pembangunan pemuda dirumuskan bersama pemerintah. Arief juga mengajak lebih banyak pemangku kepentingan melibatkan anak muda untuk bersama meraih Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan kepemudaan membutuhkan lebih dari sekedar pelibatan stakeholder. Peran pemerintah bersama anak muda dan masyarakat menjadi kunci pembangunan bangsa menuju 2045,” tandasnya.
Tim Media Fanta HQ
Kontak Media: Rifqi Aziz – 0896-6123-2520
Follow TKN Fanta di media sosial:
TikTok: https://www.tiktok.com/@tknfanta
Instagram: https://www.instagram.com/tknfanta/