MAKASSAR, – Pemilihan Umum atau PEMILU di Indonesia akan menjadi satu momentum penting dari intisari demokrasi guna mencatat sejarah keterwakilan di masing-masing daerah.
Sebagai contoh hal yang memiriskan yang bisa saja terjadi dalam pemilihan umum ini bahkan bisa menjadi jejak buruk adalah bahwa sering kali timbulnya perpecahan dan konflik sosial ditengah masyarakat sebelum dan sesudah Pemilu. Perbedaan pilihan adalah niscaya, yang ketika tidak disikapi secara dewasa menjadi awal terjadinya disharmonisasi dalam kelompok sosial masyarakat bataraguru.
“Tahun ini pileg dilakukan serentak diseluruh wilayah NKRI. Kita masyarakat luwu timur terkhusus dapil V Nuha – Towuti harus menikmati fasilitas negara yang dijamin oleh konstitusi ini yakni pesta demokrasi, maka dari itu mari kita ciptakan pileg yang damai, aman dan damai tidak mudah terprovokasi” beber Saum.
Saum juga mengatakan bahwa jumlah kursi di Luwu Timur kali ini bertambah dan menyarankan kepada masyarakat untuk memilih wakil mereka yang betul-betul menyuarakan kepentingan masyarakat banyak dan berdasar kepada kebutuhan rakyat serta bukan kepentingan golongan dan paham kondisi kampung.
“Kita ketahui bersama bahwa pileg kali ini luwu timur menambah jumlah kursi anggota dewannya, maka dari itu sangatlah penting bagi kita beserta calon-calon ini untuk menjaga harmonisasi yang sudah terbangun. Disharmonisasi yang dipertajam dengan munculnya kampanye negatif (negatif campaign) dan kampanye hitam (black campaign) yang bisa saja memanaskan tensi politik dalam pileg membuat inti dari perbedaan pilihan bukanlah sebuah hal yang baru, tetapi keindahan yang diberikan oleh Tuhan untuk kita nikmati dan rasakan. Oleh karena itu meskipun masyarakat Luwu Timur berbeda pilihan janganlah sampai masyarakat bumi bataraguru dipecah belah hingga harus saling adu mulut. Dan yang terpenting, pilihlah wakil rakyat yang betul-betul temani kita dan tau kondisi kita semua, paham dengan kebutuhan masyarakat banyak, tidak terpaku terhadap kepentingan golongan dan yang terpenting paham kondisi wilayah kita.” tutup Saum.