JAKARTA,- Perkembangan Informasi yang terjadi belakangan ini telah diwarnai oleh berbagai macam pemberitaan hoax dan berita-berita negatif.
Hal ini terjadi pasca pemilu yang dilaksanakan 14 Februari yang lalu, dengan menggiring opini publik tentang gerakan revolusi, Pemakzulan dan wacana kecurangan pilpres hingga saat ini terus dikembangkan oleh orang-orang yang senang bila terjadi kekisruhan.
Menanggapi semakin maraknya informasi hoax yang berseliweran di ruang-ruang publik, ketika dihubungi wartawan Syarifuddin Daeng Punna pendiri yang juga penasehat dibeberapa ormas ini mengajak agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan penyebaran berita dan informasi hoax yang terus terjadi pasca pemilu ucapnya.
Saya melihat ada skenario yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencoba mengacaukan stabilitas politik dan keamanan pasca pemilu dengan menyebarkan hoax, bahkan seorang intelek sekelas Connie Rahakundini pun ikut memanas-manasi situasi politik dengan mengeluarkan statement provokatif, termasuk beberapa tokoh intelektual yang sampai saat ini masih mengeluarkan statement provokatif, bila perlu mereka semua harus ditindak secara hukum, sehingga tidak ada istilah pandang bulu dalam penegakan hukum terang Ketua Dewan Pembina Gibran Centre wilayah Indonesia Timur ini.
Olehnya itu, dengan maraknya informasi hoax yang beredar di sosial media maka saya menyarankan kepada negara dalam hal ini institusi Kepolisian untuk menindak tegas pelaku penyebar berita dan informasi hoax sebab dapat merusak tatanan bernegara. Apalagi Polri saat ini telah memiliki satuan bidang yang bergerak dibidang kejahatan cyber ini perlu dikerahkan untuk memantau perkembangan informasi yang beredar sekaligus menindak provokator yang menjadikan sosial media sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Hal ini sangat berpengaruh, sehingga Orang yang membaca tanpa mencari fakta seringkali terbawa dengan isu sehingga hal tersebut memancing suasana gaduh.
Lanjutnya Saya sependapat dengan pernyataan panglima TNI yang akan menindak tegas gerakan yang mengajak revolusi, menyebarkan himbauan-himbauan provokatif melalui baliho/spanduk secara massif, bahkan mereka mengatasnamakan rakyat dan Islam, sehingga dengan tegas panglima TNI memerintahkan untuk segera ditindaki.
Sekali lagi saya ingin menyampaikan secara terbuka sejalan dengan apa yang panglima TNI sampaikan, bahwa saya akan ikut berpartisipasi dan meminta kepada Ormas-ormas yang ada khususnya dibawah naungan saya untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus mengamankan kepentingan nasional kita pasca Pemilihan Presiden tutup Dewan Pembina TIB Timur Indonesia Bersatu dan juga ketua Laskar Prabowo 08 Sulsel ini.