MAKASSAR,- Pada era digital saat ini, penggunaan alat komunikasi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Berdasarkan data dari State of Mobile 2024, masyarakat Indonesia menempati posisi pertama dalam penggunaan ponsel pintar (HP) dan rata-rata menghabiskan waktu 6,05 jam per hari untuk berinteraksi secara online.
Dari berbagai alat komunikasi digital yang tersedia, WhatsApp (WA) menjadi salah satu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Databoks pada Januari 2024, sebanyak 90,9% masyarakat Indonesia menggunakan WA untuk berkomunikasi dan mengakses informasi, baik melalui pesan personal maupun melalui grup WhatsApp (WAG).
Data di atas menunjukkan seberapa besar pengaruh WA dalam menyediakan informasi dan membentuk opini publik, termasuk informasi terkait pilkada yang akan diselenggarakan pada November 2024 mendatang.
Seorang penulis buku socialmediapolitica bernama Anwar Abugaza menyampaikan pandangannya yang sejalan dengan data tersebut. Menurutnya, komunikasi publik melalui WA telah mengalahkan semua media lainnya. Hal ini disebabkan oleh kemudahan yang ditawarkan oleh WA, seperti kemampuan untuk berkomunikasi secara instan dan gratis dengan orang lain melalui pesan teks, video, dan suara. Selain itu, WA juga menyediakan fitur yang lengkap, termasuk WAG, dan menjamin keamanan end-to-end. Selain itu, WA juga dapat diakses melalui berbagai platform.
Namun, WA juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah batasan dalam penggunaan data komunikasi dan jumlah pesan yang dapat dikirim dalam satu waktu. Selain itu, keberadaan produk WA Bisnis juga mengurangi ketersediaan fitur gratis.
Menurut Anwar Abugaza, salah satu kelemahan WA yang terasa saat digunakan untuk kampanye pilkada adalah batasan dalam jumlah pesan yang dapat dikirim. Namun, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan fitur WA Blasting yang memungkinkan pengiriman ribuan atau bahkan ratusan ribu pesan dalam sehari.
Berdasarkan pengalaman Anwar Abugaza yang telah membantu calon legislatif pada bulan Februari lalu, ia menambahkan bahwa penggunaan WA Blasting dalam mengirim pesan kepada pemilih sangat membantu dan efektif di tengah persaingan calon yang ada.