MAKASSAR,- kenangn 40 tahun yang silam ada namanya agang 5 (lima) lorong 5..ini meliputi sekitar RW 3 dan RW 2 dimana para pemuda dan orang tua (tokoh masyarakat) sangat aktif, ber gotong royong dan di koordinir oleh ketua RW dan RT, yang kala itu belum ada istilah insentif pada ketua RW dan RT dan terpilih dari kebersamaan masyarat.
Diliat dari sisi akhlak dan jiwa gotong royong bukan atas kehendak lurah Sehingga kala itu jika ketua RW dan RT mengajak masyarakat untuk kerja bakti dan saling membantu direspon cepat masyarakat dengan membawa perlengkapan , begitulah keadaan yang terjadi di Agang lima (5) Kecamatan Mamajang, budaya gotong royong dan saling membantu itu menjadi pelajaran besar bagi anak anak mamajang .
” yang di contohkan para orang tua dan para ketua RW dan RT, sehingga kami kami generasi anak mamajang cukup aktif saling membantu dan bersilaturahmi kendatipun saat sekarang ini sudah banyak yang tidak bermukim lagi di mamajang” Ungkap Nasran Mone
Mengenang masalalu dan budaya yang baik sehingga sampai saat ini anak anak mamajang masih senang bernostalgia, seperti dilaksanakan kegiatan silaturahmi anak mamajang di Masjid Shuhada masjid yang penuh kenangan bagi anak anak agang lima (5) yang saat sekarang ini juga sudah banyak yang lansia rata rats umur 50 hingga 70 tahun namun hingga sekarang masih sehat dan kuat.
Semoga kegiatan silaturahmi anak mamajang bisa menjadi contoh, bahwa betapa pentingnya silaturahmi dengan para tetangga dan sepergaulan masa lalu untuk motivasi hidup lebih semangat dan sehat..begitulah pesan pesan Kak.Syawaluddin Rala, yang di support dengan Ibu.Nuni, dan ketua panitianya Amal dg Sijaya yang pemandu acaranya Agus Salim selaku generasi muda yang aktif mengelolah Masjid Shuhada Orw 3 kelurahan bonto biraeng..
