MAKASSAR- DPRD Sulsel mengesahkan SMA 24 Makassar sebagai sekolah baru yang akan dibuka tahun ini.
Pembukaan SMA baru di Makassar itu disepakati DPRD Sulsel saat rapat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel di gedung DPRD Sulsel, Senin 8 Juli 2024.
SMA baru diharapkan menjadi solusi untuk memberikan layanan pendidikan kepada para calon siswa. Apalagi, masih ada ribuan siswa yang belum tertampung di sekolah-sekolah.
“Tadi kita sudah sepakati pembukaan SMA 24 Makassar sekolah baru, ini menjadi solusi dari banyaknya siswa yang tidak tertampung di tingkat SMA,” kata Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina.
Politisi Partai Golkar itu mengaku setiap tahun dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kerap menerima keluhan perihal daya tampung siswa. Bahkan Rahman Pina mengaku di tahun 2024 ini alumni rata-rata khusus SMP di Makassar mencapai 19 ribu, sementara daya tampung untuk siswa SMA hanya 12 Ribu sehingga tidak ada cara lain kata dia, dengan menambah rombongan belajar (Rombel) maupun pembangunan gedung sekolah.
“Hanya dua opsi pertama menambah rombel di sekolah-sekolah misalnya satu sekolah hanya bisa 9 kelas yang nantinya dimaksimalkan 10 sampai 12 ruang kelas,” ujar Rahman Pina.
Dia mencontohkan, sekarang ini yang sudah cukup 12 kelas itu kan SMA 1, SMA 5, SMA 17, SMA 2 kan semua itu sudah 12 kelas maka tidak ada lagi pilihan selain untuk menambah sekolah.
Menurut Rahman Pina yang juga Ketua Fraksi Golkar itu, selama ini di sepanjang Jalan AP Petta Rani Makassar belum ada satu sekolah negeri sehingga menjadi pertimbangan kedepannya pemerintah untuk mengubah status sekolah SMK yang berada di sekitar Jalan AP Petta Rani menjadi Sekolah SMA Negeri.
“Memungkinkan untuk kita ubah menjadi sekolah SMA karena kan jumlah siswa selama ini juga tidak terlalu maksimal oleh karena itu tadi kita sudah sepakati untuk membangun SMA Negeri 24 Makassar,” harapnya.
Untuk lokasi sekolahnya, Disdik akan memanfaatkan bangunan milik Pemprov Sulsel. Opsi terkininya dengan menggunakan bangunan SMK 3 Makassar.
Di sekitar wilayah tersebut ada tiga SMK berdekatan. Dari ketiga SMK tersebut, Disdik melihat ada kesamaan terkait jurusan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan SMA Disdik Sulsel Muhammad Nur Kusuma menjelaskan sekolah baru ini nantinya bisa menampung 10 rombongan belajar (Rombel).
Sesuai aturan, satu rombel bisa maksimal diisi 36 siswa. Artinya ada 360 siswa yang bisa ditampung dalam satu angkatan.
“Per angkatan minimal kita ambil 10 rombel berarti 360 siswa,” jelas Muhammad Nur Kusuma.
Rencananya, siswa terdekat dari titik sekolah akan didahulukan. “Kita coba zonasi, apabila masih ada belum sekolah, untuk hindari anak putus sekolah kami akan lakukan pemetaan,” lanjutnya.