KH Norman Said Beri Materi Implementasi Nilai Pancasila di Gedung Markas Kostrad

MAKASSAR,- Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Dr KH Nurman Said MA menyampaikan materi implementasi nilai pancasila di Gedung Divisi Infanteri 3 Kostrad Kabupaten Gowa pada Selasa 16 Juli 2024.

KH Norman Said menyampaikan materi dengan tema ” Implementasi Nila-nilai Pancasila Menghadapi Intoleransi di Indonesia”

Dalam pemaparannya KH Nurman Said mengingatkan pentingnya menjaga toleransi dalam bernegara di Indonesia karena memiliki beragam suku, bahasa dan agama yang berbeda.

Lanjutnya untuk mengimplementasi nila-nilai pancasila dalam menghadapi intoleransi di Indonesia perlu sesuai dengan sila ke -1 Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa ” dapat diamalkan dengan percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan agama masing-masing,saling menghormati, bekerjasama dan tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain.

“Adapun sila ke-2 Pancasila “Kemanusian Yang Adil dan Beradab” dapat diamalkan dalam kehidupan seperti mengakui persamaan hak dan derajat dan kewajiban antar sesama, saling mencintai, mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak semena-mena, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar melakukan nilai kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan.

Ia juga menjelaskan tentang pengertian toleransi, intoleransi dan radikalisme .Toleransi adalah penghargaan dan penerimaan yang tulus terhadap perbedaan, Intoleransi merupakan keengganan menerima perbedaan sedangkan radikalisme adalah faham yang membolehkan tindakan kekerasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sebelumnya Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, Mayjen TNI Bangun Nawoko dalam sambutannya juga mengingatkan pentingnya persatuan dan saling menghormati sesama serta mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia juga memutar dokumenter kegiatannya kemanusiaan Kostrad untuk memotivasi peserta yang hadir. “Kita harus kedepankan kemanusian tampa membeda- bedakan warna kulit ” katanya.

Pertemuan ini mengusung teman ” Bersama Merawat Kebhinekaan Mencegah Intoleransi “.

Turut hadir Ketua FKUB Sulsel Prof Dr H Wahyuddin Naro M Hum yang juga ikut menyampaikan materi seputar kemanusiaan dan Pancasila.

“Orang yang agamanya bagus tapi jiwa kemanusiaan kurang berarti ia belum sempurna pemahaman karena agama mengajarkan kemanusiaan, ” kata Prof Naro yng juga Ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Sulsel.

“Sila pertama dan kedua harus sejalan demikian juga sila yang lainya semuanya harus sejalan karena nilai dari Pancasila sejalan ajaran agama dan budaya” ungkapnya.

Kegiatan dihadiri oleh petinggi Divisi Infanteri 3 Kostrad,pemuka agama, unsur pemerintah dan ormas agama lainya di Kabupaten Gowa dan Sulsel.

Irfan Suba Raya

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *