Makassar – Rizal Asjahad Rahman, atau yang lebih akrab disapa Ical Dirops, Pengurus KONI Sulawesi Selatan, angkat bicara terkait isu dana aspirasi yang diduga dititipkan oleh anggota DPRD Sulsel melalui dana hibah KONI untuk PORDASI Sulsel.
Ical mempertanyakan sikap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel yang seolah-olah membenarkan keberadaan anggaran diduga titipan tersebut, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Haris dari PORDASI Sulsel pada halaman media yang dirilisnya.
Ical menegaskan bahwa ia telah mengonfirmasi ke Kadispora mengenai legalitas dari dana aspirasi tersebut via wa grup. “Harusnya Pak Kadis menjelaskan ke pengurus cabang olahraga (Cabor) yang datang bahwa tidak ada dana titipan seperti itu.
Jika tidak dijelaskan, cabor lain pasti akan mempertanyakan kenapa ada anggaran sebesar 2,5 miliar yang hanya dialokasikan untuk satu cabang olahraga. Ini harus diusut tuntas,” ada apa di balik kekuasaan dewan, tegasnya.
Menurut Ical, kemarin seorang aktivis juga telah melakukan konfirmasi ke saya terkait berita tentang anggaran aspirasi PORDASI. Ia menjawab bahwa di KONI Sulsel tidak ada yang namanya anggaran diduga titipan dewan karena dana hibah yang ada adalah murni untuk keperluan agenda keolahragaan di Sulsel secara umum.
“Pak Kadispora semestinya tegas dalam berbicara kepada pengurus cabor yang datang, jangan seakan-akan membenarkan mekanisme APBD yang mengarah pada adanya anggaran diduga titipan dewan. Mengapa anggaran ini bisa diarahkan ke KONI hanya untuk satu Cabor?” tanyanya.
Lebih lanjut, Ical juga mengingatkan bahwa anggaran hibah untuk PON Aceh-Sumut ini sangat minim, dan tidak seharusnya Ketua KONI Sulsel, Yasir Machmud, harus kembali menggunakan dana pribadinya seperti yang terjadi pada PORPROV 2022, di mana ia mengeluarkan Rp 750 juta dana pribadinya untuk menutupi kekurangan anggaran KONI Sulsel.
“Pak Kadispora semestinya membackup KONI Sulsel, bukan malah membenturkan KONI dengan CABOR,” pungkas Ical