BULUKUMBA,-Kegiatan explore bulukumba dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UINAM Sejak tanggal 5-7 September yang dimana kegiatan dimeriahkan oleh seluruh warga Bulukumba karena kegiatan tersebut diadakan setahun sekali.
Kegiatan explore bulukumba yang pertama ialah kunjungan ke Amma toa didaerah kawasan kajang menanyakan langsung ke Amma toa tentang adat istiadat di daerah kajang kunjungan ini didampingi oleh kak Khaeria Ulfarani Rahman (Founder perempuan desa, pemuda parlemen Indonesia serta Staf ahli DPD RI)
Kegiatan explore bulukumba kedua adalah melihat secara langsung bagaimana proses menenun atau proses pembuatan kain sarung di desa kajang dan bertemu dengan pembuat kain sarung yang sudah lama menenun. Setiap kain yang dibuat memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk satu kain untuk pekerja yang sudah tidak ada pekerjaan yang lain artinya dia hanya fokus menenun berbeda dengan pekerja yang memiliki pekerjaan yang lain selain menenun itu dia membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk satu kain. Adapun harga dari setiap kain itu Rp. 1.500.000 untuk satu kain.
Kunjungan explore bulukumba ketiga adalah Pantai Bira sekaligus mengikuti festival Phinisi yang dihadiri oleh Bapak Bupati Bulukumba dan wakil Bupati Bulukumba, Bapak Bupati juga menanyakan terkait beberapa hal kepada mahasiswa KKN ” apa-apa saja program kerja kalian, apakah sudah terlaksana semua?” tuturnya. Kegiatan ini dihadiri juga oleh seluruh warga Bulukumba yang turut meramaikan festival tersebut.
Kegiatan explore bulukumba salah satunya ialah menghadiri festival Phinisi yang isi dari kegiatannya itu ialah Annyorong Lopi. Annyorong lopi (terdiri dari dua kata dari bahasa Bugis, yaitu ᨕᨎᨚᨑᨚ annyorong yang berarti “mendorong” dan ᨒᨚᨄᨗ lopi yang bermakna “perahu”) adalah suatu aktivitas ritual mendorong perahu ke laut yang dilakukan oleh masyarakat Bonto Bahari sebagai pembuat kapal pinisi di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Prosesi upacara Annyorong lopi melibatkan para pembuat perahu (panrita lopi), dukun (sanro) dan para tamu khusus, tokoh masyarakat dan tentunya masyarakat Bugis di kabupaten Bulukumba dan sekitarnya.
Rangkaian upacara Annyorong lopi terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama yaitu melakukan penyembelihan hewan kurban biasanya kerbau dan biasanya dilakukan saat sore hari, satu hari sebelum perahu diluncurkan. Tahap kedua adalah upacara appasili yang dilaksanakan di pagi hari. Ritual Appasili yaitu aktivitas mencegah dan menolak mara bahaya dan gangguan dengan cara melaksanakan rangkaian songka bala (tolak bala) yang dipercaya masyarakat Bonto bahari sebagai ritual yang sangat penting agar perahu pinisi tidak mengalami gangguan selama berlayar.
Tahap ketiga adalah dengan membuat ammossi (pusat perahu) aktivitas ini dilakukan pada malam hari. Ammarosi adalah membuat pusar (possi) pada pertengahan lunas perahu dengan menggunakan bor. Tahap terakhir yaitu keempat adalah peluncuran perahu dengan menarik perahu ke laut bersama-sama.
Pada proses penurunan kapal kedasar laut semua masyarakat secara bersamaan melakukan pendorong terhadap kapal bahkan bapak bupati dan wakil bupati serata aparat pemerintahan Bulukumba mengikuti proses tersebut.
Pada kegiatan ini mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 75 Posko 3 Desa Bialo Kecamatan Gantarang sangat bersyukur karna turut andil pada kegiatan tersebut.