Pilkada Damai Jangan Hanya Slogan, Namun Harus Menjadi Prioritas Semua Elemen Bangsa

Oleh:
DR.H.Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Muballigh IMMIM Makassar)

Pasca dilakukan pengambilan nomor urut oleh seluruh pasangan calon yang ikut dalam kontestasi pilkada serentak tahun 2024, setiap pasangan calon merespon dengan berbagai cara dan argumen nomor urut yang mereka telah dapatkan. Ada yang meyakini bahwa nomor urut yang mereka peroleh sebagai tanda-tanda kemenangan dan lain sebagainya, hal itu sah-sah saja sebagai pembakar semangat para tim sukses dan pendukung masing-masing.

Terlepas dari itu semua, yang tidak kalah pentingnya agar setiap pasangan calon menyadari betul bahwa arah demokrasi kita bukan sebagai sarana saling membenci dan menimbulkan konflik antar pendukung paslon yang satu dengan paslon lainnya, namun arah demokrasi yang akan kita bangun adalah “demokrasi yang basisnya adalah ada rasa kekeluargaan, persahabatan dan perdamaian”.

Artinya jika demokrasi seperti ini benar-benar dapat dijalankan oleh kita semua, dipelopori dari setiap paslon, lalu turun ke tim sukses dan pendukungnya masing-masing, maka yakin dan percaya pilkada damai bukan sebatas slogan namun nyata dalam kehidupan demokrasi kita.

Pilkada sebagai salah satu amanah undang-undang dalam negara yang meyakini bahwa “demokrasi” sebagai satu-satunya jalan terbaik hingga saat ini untuk melakukan rotasi kepemimpinan baik di level nasional maupun lokal. Karena itu demokrasi yang ideal adalah jika seluruh prosesnya bisa dijalankan dengan profesional dan berakhir dengan kedamaian.

Lahirnya pilkada damai adalah tugas semua elemen bangsa bukan hanya paslon dan pendukung namun termasuk para penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu, Panwaslu, TNI, Polri dan semua pihak yang terkait. Profesional dan netralitas adalah mutlak dilakukan demi terwujudnya pilkada damai.

Dalam demokrasi perbedaan pilihan tidak mungkin bisa dihindari, karenanya hal ini sah-sah saja yang terpenting bagaimana perbedaan itu tetap menyolidkan kita sebagai sesama anak bangsa, sebab siapa pun yang terpilih dan menang pada hakikatnya yang menang adalah raktyat, karenanya mereka yang terpilih dalam proses pilkada berkewajiban kepada rakyat baik yang memilihnya maupun yang tidak untuk menjalankan amanah selama lima tahun mendatang.

Dalam perspektif Islam terkait masalah kepemimpinan “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya” (HR. Muslim).

Hadis di atas memberikan peringatan keras kepada para pemimpin yang kelak terpilih agar tidak menyia-nyiakan amanah rakyat, karena keberadaan dan posisi pemimpin begitu sentral dalam kehidupan masyarakat.

Selanjutnya sebagaimana diketahui bahwa demokrasi yang berlaku di Indonesia bukan demokrasi liberal yang menghalakan segala cara namun demokrasi Pancasila, salah satu yang terdapat di dalam Pancasila ialah “persatuan dan keadilan”.

Pesan persatuan dalam demokrasi Pancasila artinya jangan sampai perbedaan politik kemudian mengakibatkan perpecahan diantara sesama anak bangsa. Karena tujuan kita dalam bernegara secara umum sebagaimana dituangkan dalam Pancasila sila kelima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

“Adil” dalam konteks pilkada artinya setiap masyarakat diberikan kebebasan secara mandiri tanpa ada tekanan dari mana pun untuk menyalurkan aspirasinya dalam menentukan pasangan calon yang mereka yakini sebagai pemimpin di daerahnya lima tahun mendatang.

“Adil” dalam konteks pasangan calon agar tidak menggunakan kampanye hitam, menyebarkan berita hoax, politisasi agama dan lain sebagainya sehingga dapat memicu masyarakat bertikai antar sesama pendukung.

Adil dalam konteks penyelenggara pemilu artinya seluruh penyelenggara pemilu wajib netral, tanpa memihak dan memberikan dukungan kepada paslon tertentu, sebab semua proses dan kerja penyelenggara pemilu telah diatur oleh undang-undang.

Harapan masyarakat, agar seluruh tahapan dan proses pilkada bisa berjalan dengan aman dan lancar, jauh dari kebencian dan tetap terjaga situasi kamtibas khususnya di Sulawesi Selatan.(*)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *