Oleh: DR.H.Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Muballigh Makassar)
Setiap tanggal 5 Oktober keluarga besar TNI begitu sangat bahagia karena hari ini merupakan hari lahirnya TNI yang tahun ini genap berusia ke-79. Kalau demikian adanya, berarti usia TNI seiring dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk itu atas nama bagian dari rakyat Indonesia mengucapkan Dirgahayu HUT TNI ke 79, semoga ke depan semakin jaya dan kuat dalam menjaga kedaulautan ibu pertiwi
Keberadaan TNI di tanah air sangat vital sebagaimana keberadaan Polri. Keduanya merupakan lembaga negara yang diberikan amanah oleh undang-undang untuk menjaga kedaulatan, keamanan serta memastikan situasi keamanan diseluruh wilayah Indonesia.
Dalam konteks penyelenggaraan pilkada serentak tahun ini, masyarakat Indonesia menggantungkan harapannya kepada TNI dan Polri, sebab dengan adanya soliditas dan kolaborasi antara keduanya masyarakat meyakini peleksanaan pilkada serentak tahun ini bisa berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Sejatinya pesta demokrasi harus aman dan terhindar dari adanya saling membenci antar sesama anak bangsa, sebab demokrasi yang ideal adalah ketika setiap orang memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan politiknya tanpa ada tekanan apa lagi ancaman dari pihak manapun. Hanya saja tidak semua masyarakat memiliki kesadaran politik seperti ini.
Ada sebagian kecil masyarakat beranggapan bahwa ketika pilihannya berbeda dengan orang lain, maka berarti orang tersebut dianggap “lawan”, padahal tidak demikian. Dalam dunia demokrasi sulid rasanya dipungkiri perbedaan pilihan politik antar satu dengan lainnya, namun demikian berbeda tidak harus saling membenci; mereka bukan “lawan melain kawan”.
Karenanya selain langkah strategis yang telah dilakukan oleh TNI-Polri selama ini, ke depan perlu ditingkatkan kolaborasi dan soliditas antara kedua lembaga negara ini tidak hanya berada pada tataran tingkat elite tapi harus bisa diturunkan hingga ke seluruh jajaran ditingkat bawah, sehingga bisa dicegah terjadinya kesalahpahaman antar oknum anggota kedua belah pihak”.
Untuk itu seruan dan ajakan dari pimpinan TNI dan Polri baik ditingkat nasional maupun daerah kepada masyarakat agar bersama-sama mewujudkan pilkada damai adalah suatu hal yang baik dan bagian dari bentuk cooling system, untuk mengurangi ketegangan di tengah masyarakat.
Harus diakui bahwa keberadaan TNI dan Polri sebagai dua pilar keamanan negara mempunyai peran krusial dan urgen dalam menjaga keamanan pada setiap tahapan pemilu. Koordinasi, soliditas dan kolaborasi yang erat antara kedua lembaga ini menjadi patron utama terciptanya situasi yang sejuk. Keterlibatan TNI dan Polri tidak hanya sekadar pengamanan fisik saja, namun juga mencakup upaya pencegahan, penegakan hukum, dan pendekatan persuasif.
Dalam perspektif agama kolaborasi atau kerjasama sangat dianjurkan, sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an; kolaborasi itu disebut dengan istilah “jamaah” Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an “Dan hendaklah ada diantara kalian “jamaah” yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran “ (QS. ali Imran ayat 104).
Kualitas demokrasi suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh hasil yang dicapai atau siapa yang kalah dan menang, namun ada yang tidak kalah penting dari itu semua yakni dimana setiap tahapan dan proses pemilu harus dijalankan sesuai dengan undang-undang serta pelaksanaan pemilu tidak membuat masyarakat (terbelah) terpolarisasi antar satu kelompok dengan kelompok lainnya.