MAKASSAR,- Debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan kembali diwarnai bentrokan antarpendukung pada Minggu (10/11).
Pendukung pasangan nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati) terlibat tawuran di luar arena debat Hotel Claro Makassar, tepatnya di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma.
Dari pantauan media dilokasi bentrok tidak berlangsung lama karna petugas kepolisian berhasil melerai pertemuan massa dan simpatisan paslon gubernur saat debat berlangsung
Polisi berupaya menenangkan kedua massa pendukung di luar arena debat agar tidak melanjutkan bentrokan. Aksi tawuran ini pun berhenti setelah gerak cepat aparat kepolisian yang bertugas dilapangan.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto menyampaikan, pihaknya bersama KPU Sulsel memang sedari awal telah memisahkan dua kelompok massa pendukung ini agar tidak terjadi kericuhan menyusul pengalaman pada debat pertama.
“Alhamdulillah, sebenarnya sudah rapi. Memang ada sedikit kebocoran tapi, dalam Waktu tidak sampai setengah jam kami sudah bisa kendalikan. Tidak ada benturan begitu kuat, sampai korban juga tidak ada, sudah bisa kita lerai,” katanya.
Terpisah Jubir paslon nomor urut 1 DIA Asri Tadda dalam konfirmasinya pasca debat Asri mengajak kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan narasi yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ingin merusak nuansa damai Pilkada.
Dikatakannya, bentrok antar massa pendukung yang berkumpul dalam jumlah besar memang rentan terjadi. Hanya saja, semua pihak harus menyikapinya dengan kepala dingin dan tidak reaktif.