Makassar, Sulawesi Selatan – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) sukses menggelar kuliah tamu yang menghadirkan pakar kesehatan internasional, Dr. Shari Krishnaratne dari Department of Disease Control, London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), Inggris. Kuliah tamu yang berlangsung Kamis (5/12) di ruang Nur Nasry Noor Lt. 2 FKM UNHAS ini dihadiri oleh kurang lebih 41 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan (S1, S2, dan S3).
Acara yang merupakan bagian dari program kuliah tamu FKM UNHAS ini mengangkat tema “Using Process and Realist Evaluation Methods to Understand the Delivery and Uptake of Perennial Malaria Chemoprevention in West Africa”. Seminar ini dimoderatori oleh Eri Wijaya, SKM., MKM., peneliti di Center for Epidemiology and Population Health Studies (CEPHS). Dekan FKM UNHAS, Prof. Sukri Palutturi, Ph.D., turut membuka seminar dan menekankan pentingnya upaya pencegahan dan pengendalian malaria di Indonesia, khususnya di wilayah endemis seperti Papua dan Mamuju. Beliau berharap kuliah tamu ini dapat memberikan perspektif baru bagi upaya pengendalian malaria di Indonesia dengan mengadopsi strategi yang efektif dari Afrika.
Dr. Shari Krishnaratne dalam paparannya menjelaskan secara detail mengenai metode evaluasi proses dan realis yang digunakan dalam studinya tentang pencegahan malaria di Benin, Afrika Barat. Ia menjelaskan bahwa evaluasi proses bertujuan untuk memahami bagaimana suatu intervensi berfungsi, sementara evaluasi realis didorong oleh teori dan berusaha menjelaskan faktor-faktor kunci keberhasilan suatu intervensi. Dr. Krishnaratne juga memaparkan peta dan metode penerapan evaluasi ini, memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta.
Selain memaparkan temuan penelitiannya di Benin yang melibatkan pemberian vaksin malaria kepada bayi bersamaan dengan imunisasi rutin, Dr. Krishnaratne juga berbagi pengalaman dari proyek kesehatan yang pernah dikerjakannya di Uganda. Ia menyinggung tantangan dalam program family planning, di mana keengganan masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk berpartisipasi disebabkan oleh kekhawatiran akan infertilitas. Namun, beliau juga menjelaskan bahwa konteks ini dapat berubah melalui edukasi dan penyampaian informasi yang tepat mengenai manfaat family planning. Pengalaman ini relevan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, khususnya tujuan ketiga tentang kehidupan sehat dan sejahtera, yang mencakup penurunan angka kejadian malaria dan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Kuliah tamu diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif dan antusias. Peserta aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan dan ide-ide inovatif. Acara ini juga membuka peluang kolaborasi riset antara FKM UNHAS dan LSHTM dalam bidang penyakit tropis di Indonesia. Dr. Krishnaratne sendiri menyatakan keinginannya untuk kembali ke Makassar untuk kesempatan kolaborasi di masa mendatang. Kuliah tamu ini dinilai sangat bermanfaat bagi mahasiswa FKM UNHAS dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mereka dalam bidang kesehatan masyarakat.