Rektor UIN Alauddin Murka: Jaringan Pemalsuan Uang Terbongkar di Kampus

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN – Kepolisian Sulawesi Selatan berhasil mengungkap jaringan pemalsuan uang yang beroperasi di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.  Pengungkapan ini menghasilkan penangkapan 15 tersangka, termasuk pejabat kampus dan Aparatur Sipil Negara (ASN).  Skandal ini telah memicu kemarahan dan tindakan tegas dari Rektor UIN Alauddin Makassar.

Penyelidikan dimulai awal Desember 2024 setelah laporan transaksi mencurigakan melibatkan uang palsu pecahan Rp 500.000 di Pallangga, Kabupaten Gowa.  Penyelidikan polisi mengarah ke perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang digunakan sebagai basis operasi pemalsuan uang tersebut.  Pihak berwenang menyita uang palsu senilai Rp 446,7 juta dan peralatan pencetakan canggih.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. DR. Hamdan Juhannis, mengungkapkan kemarahan, rasa malu, dan kekecewaannya yang mendalam dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Gowa, Kamis, 19 Desember 2024, bersama Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono.  

“Kehadiran saya di sini menunjukkan dukungan penuh saya kepada kepolisian dalam mengungkap kasus ini sampai tuntas,” tegas Prof. Hamdan.  “Sebagai Rektor, saya marah, malu, dan sangat terluka atas pengkhianatan kepercayaan ini.”

Beliau menekankan bahwa reputasi universitas Islam Negeri (UIN Alauddin) yang dibangun selama bertahun-tahun telah rusak parah.  Segera setelah kasus terungkap, beliau memberhentikan pihak internal kampus yang terlibat tanpa hormat.

Informasi yang beredar Jaringan pemalsuan uang ini memanfaatkan perpustakaan kampus sebagai fasilitas produksi utama, menggunakan sumber daya kampus untuk menciptakan uang palsu berkualitas tinggi.  Uang palsu tersebut kemudian diedarkan ke berbagai wilayah.  Penangkapan awal seorang tersangka yang mengedarkan uang palsu di Pallangga menjadi titik awal pengungkapan kasus ini.

“Penemuan awal di Pallangga melibatkan uang palsu pecahan Rp 500.000,” jelas Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak.  “Ini mengarahkan kami pada operasi yang lebih besar di dalam kampus.”

Penyelidikan masih berlanjut, polisi bekerja untuk mengidentifikasi individu lain yang terlibat dalam jaringan ini.  UIN Alauddin Makassar sedang melakukan tinjauan internal terhadap protokol keamanan dan bekerja sama sepenuhnya dengan penegak hukum. 

 Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) berkomitmen untuk memulihkan reputasinya dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.  Skandal ini telah memicu kemarahan luas di kalangan mahasiswa dan dosen, yang menuntut peningkatan akuntabilitas dan transparansi dari administrasi universitas.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perilaku etis dan langkah-langkah keamanan yang kuat di lembaga pendidikan.  Besarnya operasi jaringan ini dan konsekuensi bagi mereka yang terlibat masih akan terungkap sepenuhnya.

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *