Melalui YM, Gerindra Bisa Rebut Posisi Ketua DPRD Sulsel

MAKASSAR – Kehadiran Mantan Direktur Perseroda Sulsel, Yasir Machmud (YM), dalam kontestasi Pemilu DPRD Sulsel Dapil VII Bone diyakini akan mengantar Gerindra merebut posisi Ketua DPRD dari tangan Golkar.

Demikian disampaikan Direktur Pedoman Data Indonesia (PADI), Sakral Wijaya Saputra, dalam Ngobrol Politik Komunitas Wartawan Politik Sulsel bertema “Menakar Peluang Yasir Machmud di Pemilu 2024” di Cafe Mama, Makassar, Kamis (21/9/23).

Dia menjelaskan, berdasarkan histori perolehan suara YM di Pemilu 2014 dan 2019, YM dapat menyumbang suara pribadi hingga lebih dari 60 ribu suara. Sebelumnya pada Pemilu 2014, YM maju DPR RI Dapil Sulsel II melalui Partai Gerindra dan memperoleh lebih dari 40 ribu suara. Pada 2019 ia maju melalui Partai Golkar di dapil yang sama dan memeroleh total 50.131 suara.

“Pemilu 2014 untuk wilayah Kabupaten Bone saja, YM memperoleh suara 19.320. Dan di 2019 kemarin, untuk wilayah Bone suara YM sebesar 30.824. Ini modal yang besar untuk maju DPRD Provinsi, karena incumbent saja pemilu sebelumnya hanya memperoleh 16 ribu suara,” ulas Sakral.

Dia meyakini, dengan kehadiran YM, Partai Gerindra bisa membungkus tiga kursi di Dapil Sulsel VII, mengingat perolehan suara YM pada dua pemilu sebelumnya dan komposisi caleg Gerindra di dapil tersebut.

“Kalau soal keterpilihan saya kira Pak YM sudah selesai di ranah ini. Target seharusnya adalah bagaimana YM menjadi Ketua DPRD Sulsel. Karena sudah jelas kalau urusan terpilih atau tidaknya sebagai Anggota DPRD Sulsel,” kata Sakral.

Sakral hanya menyayangkan mengapa YM memilih turun level dengan maju DPRD Provinsi. Padahal, level YM seharusnya bersaing ditingkat DPR RI.

Hal yang sama juga disampaikan pakar politik dari Universitas Hasanuddin, Dr Andi Lukman Irwan. Menurutnya, level DPRD Provinsi terlalu kecil untuk ukuran kemampuan elektoral YM selama ini.

“Dengan networking yang dimiliki, sebenarnya YM resonansinya seharusnya DPR Pusat. Dengan power yang dimiliki YM saat ini, maqam politiknya seharusnya bukan di provinsi. Tapi itulah pilihan tentu ada pertimbangan tertentu dibalik keputusan YM turun level maju DPRD Provinsi,” kata Lukman.

Menjawab pertanyaan tersebut, YM menjelaskan jika keputusannya turun level dengan maju DPRD Provinsi Sulsel adalah saran dari beberapa sahabat termasuk keluarga. Apalagi, perannya saat ini lebih dibutuhkan di provinsi ketimbang di tingkat nasional.

“Mau di pusat atau di provinsi sebenarnya sama saja. Yang terpenting niat kita kalau terpilih adalah bekerja untuk kebaikan masyarakat. Dua kali pemilu sebelumnya kita jadikan pembelajaran. Pertimbangan terakhir yang memperkuat keputusan saya adalah saran dari sahabat saya, Bapak Amran Sulaiman. Beliau menyarankan saya untuk lebih fokus mengurus Provinsi Sulawesi Selatan karena kehadiran saya lebih dibutuhkan di sini, ketimbang di pusat,” imbuh YM yang berhasil menyelamatkan Perseroda Sulsel dari kebangkrutan. (*)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *