JAKARTA, – Anggota DPD RI dari Sulawesi Selatan Tamsil Linrung mendorong agar generasi muda Indonesia tidak lagi apatis dan mau terlibat dalam kancah politik di Indonesia. Dirinya menilai, dengan adanya keterlibatan generasi pemuda, citra parlemen dan eksekutif di Indonesia akan menjadi lebih baik, tidak seperti yang dipersepsikan rakyat Indonesia selama ini.
“Kita perlu dorong mereka agar politik tidak seperti yang dikesankan selama ini, politik itu kotor, toh tidak membawa apa-apa, ini keliru. Ini perlu disampaikan ke mereka, supaya mengambil peran agar parlemen ini diisi oleh politisi-politisi yang bisa membawa citra yang lebih positif bagi parlemen,” ucapnya ketika membuka acara Konferensi Pemuda Parlemen di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Rabu (25/10/2023).
Tamsil mengatakan bahwa saat ini citra politik di Indonesia, termasuk lembaga parlemen, cenderung negatif, sehingga membuat masyarakat, terutama kaum milenial menjadi apatis terhadap perpolitikan di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya keterlibatan pemuda, mampu memunculkan tokoh-tokoh baru yang lebih berkualitas untuk mengisi lembaga parlemen ataupun eksekutif di Indonesia.
“Parlemen ini diharapkan diisi oleh anak muda. Cuma saya berharap mereka yang bisa terlibat ini bukan terlibat karena peranan keluarga atau orang tua, tapi betul-betul karena kompetensi, kemampuan dalam beradaptasi dan beriteraksi dengan dunia politik, sehingga dia betul-betul matang, bukan menjadi karbitan,” imbuh Tamsil yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Akutanbilitas Publik (BAP) DPD RI ini.
Tamsil mengungkapkan, berbagai kebijakan menyangkut nasib rakyat Indonesia dirumuskan di kancah politik, seperti kebijakan terkait harga-harga bahan pokok, bahan bakar minyak, ataupun anggaran untuk pendidikan. Dengan terlibat di kancah politik, para pemuda dapat berperan serta dalam menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Semua hal itu ditentukan oleh politisi, seperti biaya pendidikan. Dulu ketika saya menjadi Ketua Banggar (Badan Anggaran) DPR, saya meminta Menteri Keuangan untuk mengganggarkan beasiswa pendidikan. Hasilnya tahap pertama dialokasikan 1,5 triliun, lalu ditambah 5 triliun di tahap selanjutnya,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, Founder Pemuda Parlemen Khaeria Ulfarani Rahman mengatakan bahwa organisasinya terdiri dari anggota-anggota yang mewakili 38 provinsi di Indonesia. Organisasi Pemuda Parlemen bertujuan untuk menjadi penyalur aspirasi masyarakat.
“Akan disampaikan, gagasan, kritikan, dan solusi kreatif yang akan disampaikan ke pimpinan yang Insya Allah akan dikawal oleh Bapak Tamsil Linrung,” ucapnya.