Momentum Tahun Baru 2024

Oleh

Dr. Kaswad Sartono, M.Ag

Tadi malam (31/12/23) saya diminta memberikan kultum “Refleksi 2023” dalam rangka melepas 2023 dan menyambut 2024 dengan penuh makna di Pelataran Ininnawa Gubernuran Sulawesi Selatan.

Refleksi, secara kebahasaan maupun substantif sejatinya memiliki makna yang sangat komprehenshif. Sehingga hampir di setiap perjalanan waktu dan proses kegiatan yang di dalamnya ada dinamika dan berkelanjutan, maka ia membutuhkan refleksitas, misalnya dalam konteks birokrasi, pendidikan, kesehatan, keberagamaan serta sektor kehidupan lainnya.

Refleksi dalam perspektif keberagamaan biasa disebut muhasabah yakni melakukan evaluasi, peninjauan, introspeksi terhadap ucapan, perilaku, kebijakan yang telah berjalan dalam rangka memperoleh perbaikan, penyempurnaan, percepatan, dan ketersinambungan, serta keberkahan.

Orang yang sukses dalam konteks muhasabah sejatinya adalah mereka yang hari ini eksistensinya lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini, begitulah pesan Rasulullah dalam hadisnya.

Pergantian tahun baru dari 2023 ke 2024, sesungguhnya di samping sunnatullah, pergantian tahun juga merupakan momentum, yakni momentum memaksimalkan waktu dan kesempatan untuk memperoleh kesuksesan, kesempurnaan, akselerasi dan inovasi, serta keberlanjutan.

Urgensitas momentum waktu dan kesempatan ini juga menjadi ajaran atau doktrin pokok dalam Islam. Saking pentingnya, kenapa sehingga Allah bersumpah dalam Alqur’an dengan menggunakan instrumen waktu dalam setiap harinya, yang tidak ada waktu sedetikpun yang lepas dari sumpah-Nya, yaitu di waktu malam Allah bersumpah “demi waktu malam” (wa al-layli). Waktu malam lewat, Allah kembali bersumpah “demi waktu fajar” ( wa al-fajri). Waktu fajar berlalu, Allah kembali bersumpah “demi waktu subuh” (wa al-shubhi). Waktu subuh lewat, Allah bersumpah lagi “demi waktu dhuha” (wa al-dhuhq). Waktu dhuha lewat, Allah bersumpah kembali “demi waktu siang” (wa al-nahari). Waktu siang lewat, Allah bersumpah lagi “demi waktu Ashar” (wa al-Ashri), Waktu Ashar lewat dan masuk malam hari, ketemu sumpah-Nya “demi waktu malam” dan begitu seterusnya. Pendek kata tiada waktu yang lepas dari ikatan sumpah Allah.

Dalam dunia bisnis, Jack Ma misalnya, sebagai seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok yang sukses berkaliber dunia sekaligus pendiri Alibaba Group berpandangan bahwa orang harus mampu menemukan dan memanfaatkan momentum dalam kondisi apapun. Jika dikelola dengan baik momentum dalam skala kecil pun, akan memberikan hasil optimal bagi perusahaan.

Saya dalam beberapa kapasitas berpandangan bahwa setiap orang atau lembaga selalu memiliki momentum, namun tidak semua orang atau lembaga mampu menemukan atau memanfaatkan momentum. Kenapa? momentum membutuhkan kecerdasan, fokus, sumber daya, sinergitas dan kolaborasi.

Semoga 2024, momentum itu dapat kita menemukan sehingga ada peningkatan kualitas baik ibadah dan spiritualitas, prestasi dan kinerja, kesejahteraan dan kebahagiaan, pengabdian dan dedikasi, integritas dan profesionalitas, inovasi dan sustainabiliti, serta masalah keumatan dan kebangsaan.

Mudah-mudahan tahun 2024 ini, bangsa Indonesia menemukan momentum terbaik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk mengawal persatuan, kesatuan dan keharmonisan bangsa dan negara, khususnya menghadapi Pemilu 2024. “Selamat Tahun Baru 2024”

Makassar, 1 Januari 2024

H. Kaswad Sartono

– Kabiro AAKK UIN Alauddin

– Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Makassar

– Pimpinan Pesantren As-Salman Allakuang Sidrap

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *