Makassar, – Anggota Komisi Hubungan dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel H Rusdi Hidayat Jufri ST mengatakan bisnis halal telah menarik perhatian di seluruh dunia, terutama di luar negeri.
Mengapa demikian ? tentu karena pasar yang semakin meningkat serta menunjukkan kecenderungan adanya loyalitas ummat Islam untuk berbelanja sesuai panduan ajaran agama yang mereka anut.
Umat muslim di seluruh dunia menghabiskan triliunan dolar setiap tahun untuk makanan, farmasi, kosmetik, pakaian, perjalanan, dan hiburan. Data terakhir yang kami dapatkan sebesar 2,2 Trilyun dollar Amerika di tahun 2023 , untuk data global. Sedangkan di negara kita di Indonesia, mencapai 135 Milliar dollar Amerika, atau setara Rp. 2 Kuadriliun (Angka Nolnya 15). Menunjukkan literasi terkait halal ini sudah semakin baik, dan harapannya terus dilakukan edukasi oleh para ulama dan Pendakwah, agar ummat islam semakin selektif dalam memilih produk.
Fenomena ini ditanggapi oleh H Rusdi Hidayat. Menurutnya, halal sekarang sudah menjadi gaya hidup yang mulai mengglobal. “Di negara tetangga dimana ummat Islam masih minoritas, juga telah melirik pasar produk halal dengan sasaran ibu-ibu muslim di seluruh dunia . Banyak pelaku bisnis Australia kini mengekspor produk bersertifikat halal ke Asia Tenggara dan Timur Tengah. pengeluaran warga muslim diproyeksikan mencapai sekitar USD $4 triliun pada tahun 2025. Itu jika tingkat pertumbuhan empat tahunan dihitung sebesar 7,5 persen.”
Menurut Rusdi, bahkan perusahaan-perusahaan besar, termasuk produsen vitamin seperti Blackmores, telah memperluas pasar mereka dengan mengekspor produk halal. Para ibu muslim menjadi demografi inti yang menjadi sasaran mereka. Ambisi mereka adalah menjangkau 1 miliar konsumen pada tahun 2025. Anda silakan cek di beberapa apotik dan supermarket, Blackmores hadir di etalase utama dan menjadi rekomendasi para sales yang ada.
” Anda tahu siapa eksportir daging halal terbesar di dunia ? Dia adalah negara Brasil. Negara-negara seperti Brazil dan India telah menjadi eksportir produk halal yang signifikan. Nilai ekspor produk halal dari Brazil mencapai 16,2 miliar dolar AS, sedangkan India mencatat 14,4 miliar dolar Amerika. Sedangkan eksportir busana muslim terbesar adalah negara China . Kalau Anda berbelanja di Kota Mekah atau Madinah dan menemukan kopiah songkok atau busana-busana muslim lainnya Coba periksa labelnya tidak jarang Anda akan menemukan nama China. “
Pertanyaan muncul Bagaimana dengan Indonesia ? Indonesia adalah konsumen produk halal terbesar di dunia. Menurut Rusdi, produk halal Indonesia juga memiliki potensi besar untuk diekspor, karena banyak ummat Islam yang membutuhkan produk produk Indonesia di luar negeri. Data menunjukkan bahwa ada lebih dari 1 juta produk halal dengan sertifikat dari berbagai perusahaan yang beredar di Indonesia. Sayangnya jumlah impor produk halal lebih besar daripada ekspor produk halal dari dalam negeri. “
Berdasarkan data aplikasi SiHalal yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), produk bersertifikasi halal di Indonesia menunjukkan tren peningkatan selama empat tahun terakhir.
Pada 2020, produk bersertifikasi halal hanya tercatat 59,40 ribu produk. Setahun kemudian, angkanya naik menjadi 315,66 ribu produk. Menginjak 2022, jumlahnya meroket menjadi 704,98 ribu. Selanjutnya, data terakhir yang dihimpun pada 20 September 2023, jumlahnya sudah mencapai 1,42 juta produk. Capaian 2023 menjadi yang terbesar selama empat tahun terakhir. Dalam laporannya, KSP menyebut produk bersertifikasi halal itu berasal dari unit usaha berskala mikro, kecil, menengah, hingga besar.
Dengan pertumbuhan populasi muslim dan kesadaran akan kesehatan dan keberagaman, bisnis halal memiliki masa depan yang cerah di pasar global. Semua pihak, baik produsen maupun konsumen, semakin memahami pentingnya produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
Halal Life Style, Halal product Buyying, kelak akan menjadi sebuah gaya hidup yang mengglobal, sesuai fitrah manusia akan senantiasa mencari yang mengandung unsur kebersihan dan kesucian. Karena sesungguhnya, kita meyakini bahwa aturan aturan yang telah Allah tetapkan sesungguhnya itu untuk kebaikan manusia sendiri.
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah [2] ayat 168)
Manusia akan selalu mencari apa yang telah ditetapkan oleh sang pencipta sebagai fitrah. Jika manusia melanggar atau menyimpang dari nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh Tuhan maka yang terjadi adalah berbagai ketidak teratuan dalam sistem kehidupan kita, dalam bidang sosial, ekonomi, dan seluruh aspek aspek kehidupan lainnya. Dengan trend gaya hidup Halal yang semakin mendunia, ” Ini adalah momen kebangkitan Ekonomi Syariah. Perlahan terus meningkat dan akan menjadi rujukan bagi seluruh ummat di dunia. ” Tutup H Rusdi yang sering disapa Bang Udi.
Kontributor : Irfan Suba Raya