Pengantar Jenazah Kembali Berulah: Kalangan Akademisi Dorong Para Muballigh Bersinergi dengan Kepolisian Turun ke Masyarakat

Oleh: Dr.H.Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Muballigh Makassar)

Diantara permasalahan klasik di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang hingga hari ini bisa dikatakan belum selesai adalah adanya ulah tidak terpuji dari sebahagian kelompok pengantar jenazah hingga mengakibatkan terjadinya gesekan dengan masyarakat pengguna jalan.

Tak jarang akibat dari ulah para pengantar jenazah tersebut berujung pada terjadinya pengrusakan sejumlah kendaraan masyarakat yang sedang melintas di jalan raya bahkan lebih dari itu sering terjadi jatuhnya korban luka diantara kedua belah pihak.

Sebut saja misalnya pada tahun 2021 akibat dari aksi tidak terpuji para pengantar jenazah saat melintas di Jl. Sunu Makassar saat itu seorang pengendara dianiaya hingga luka dan mobilnya ikut dirusak. Kasus yang sama terjadi pada 18 April 2022 para pengantar jenazah menyerang pengendara saat melintas di Jl. Perintis Kemerdekaan, Daya Makassar dan beberapa diantara pengantar jenazah ikut melakukan pemukulan terhadap masyarakat yang melintas.

Oleh karena itu menurut hemat kami, aksi anarkis dan ugal-ugalan dari oknum pengantar jenazah di Makassar hampir tiap bulan terjadi, karenanya dibutuhkan perhatian serius semua komponen masyarakat terutama para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak kepolisian, demi terciptanya situasi kamtibmas yang baik di kota yang dijuluki “kota Anging Mamiri”.

Dalam konteks tersebut, mendorong kepada para muballigh di kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan jajaran Kepolisian agar bersama-sama secara rutin dan kolektif turun ke masyarakat melakukan sosialisasi dan pencerahan baik dari sudut pandang agama maupun tinjauan hukum positif yang berlaku di tanah air.

Karena apa pun alasannya ulah para oknum kelompok pengantar jenazah yang suka menyerang, memukul hingga merusak kendaraan pengguna jalan jelas tidak benar dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sebelum jatuh korban lebih banyak lagi.

Terlebih masyarakat Sulsel dikenal dengan budaya 3S “sipakatau” artinya saling menghormati, ”sipakalebbi” artinya saling menghargai, ”sipakainge” artinya saling mengingatkan. Ketiga falsafah ini saya kira perlu disosialisasikan secara massif dan intensif kepada masyarakat terutama kalangan generasi muda, karena yang selama ini terindikasi ikut melakukan tindakan anarkis saat mengantar jenazah adalah kalangan anak muda.

Untuk itu, mewakili masyarakat kampus dan bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan memberikan apresiasi dan dukungan moral kepada Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso yang beberapa hari lalu sempat menjadikan issu pengantar jenazah di Makassar menjadi salah satu hal yang serius ditangani oleh jajarannya, karena selama ini kerap mengganggu kamtibmas dan meresahkan masyarakat.

Untuk itu orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel tersebut menginstruksikan kepada jajarannya terutama Bhabinkamtibmas agar proaktif melakukan kontrol dan koordinasi di lingkungannya masing-masing, jika ada warga yang berduka agar pihak Kepolisian menanyakan kepada pihak keluarga apakah perlu pengawalan atau tidak.

Langkah tersebut saya kira salah satu langkah nyata dan upaya preventif agar para pengantar jenazah tidak dengan semena-mena mengganggu masyarakat pengguna jalan saat mereka mengantar jenazah ke pemakaman.

Para muballigh juga diharapkan peran sertanya agar di setiap mimbar-mimbar ceramahnya terutama saat ceramah takziah agar disampaikan kepada umat, bagaimana etika mengantar jenazah menurut tuntunan Islam dan sekaligus mensosialisasikan fatwa MUI Sulsel No B-117/DP.P.XXI/2021 yang isinya “para pengantar jenazah wajib hukumnya menghormati pengguna jalan dan haram melakukan tindakan anrkis..”.

Akhirnya kita berharap, semoga dengan upaya tersebut di atas sinergi para muballigh, masyarakat dan pihak kepolisian akan membuahkan hasil positif, dan pada akhirnya situasi kamtibmas di kota Makassar semakin terjaga dengan baik.(*)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *