Makassar, – Ketua Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Safa Lc MA mengingatkan Islam Wasathiyah pada acara pengkaderan dai Asian Muslim Charity Foundation (AMCF).
Dalam pemaparan materinya KH Nadjamuddin Berharap para dai mengedepankan Islam wasathiyah dalam berdakwah ditengah masyarakat yang berbeda pemahaman atau mazhab.
“NU dan Muhammadiyah memang berbeda mazhab dan yang perlu dijaga adalah persatuan. Jangan karena beda mazhab kita saling benci dan berpecah”, pesannya saat mengisi materi yang berlangsung di Hotel Sultan Alauddin Makassar pada Selasa (26/9/2023).
Ia juga mengingatkan konsep Islam rahamatanlilalamiin baik dengan sesama Islam maupun non muslim lainya. “Selalu bersikap santun dan lemah lembut dalam berdakwah. Sebagaimana Rasullah yang bersikap lemah lembut dalam berdakwah.
KH Nadjamuddin juga mengungkapkan penyebab seorang menjadi teroris dan radikal adalah kurang seimbangnya ilmu agama dan semangat.
KH Nadjamuddin membawakan metaeri dengan topik Fiqih Perbedaan dihadapan 40 peserta dai yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia Timur diantaranya: NTT, Maluku, Irian, Sulsle, Sulbar dan lainya.
Dalam menjelaskan Fiqih Perbedaan KH Nadjamuddin mengatakan perbedaan adalah sunatullah sehingga tidak perlu diperbesarkan.
“Jangan mudah menyebut bid’ah tampa mendalami ilmunya secarah jelas.”Seorang dai harus menguasai kaidah-kaidah bahasa arab sehingga tidak menyesatkan umatnya.
Direktur AMCF Ahmad Faisal Siregar SE MM juga sangat tertarik dengan materi KH Nadjamuddin. Menurutnya materi yang disampaikan sangat bagus terutama bagi peserta pengkaderan agar bisa memperluas wawasan tentang Islam sehingga bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Ahmad Faisal juga berharap dengan bekal materi yang didapatkan peserta lebih memahami lagi perbedaan mazhab ditengah masyarakat sehingga bisa berbaur dengan masyarakat
Ia juga berharap para peserta pengkaderan bisa lebih semangat lagi dalam berdakwah terutama yang ada di pelosok daerah.
Lanjutnya Dai AMCF tak hanya dibekali materi keislaman saja tapi juga materi sosial lainya seperti kesehatan dan tanggap bencana. Hal ini kita harapkan agar dai bisa melakukan banyak kegiatan ditengah masyarakat, katanya.
Kegiatan pengkaderan ini berlangsung mulai tanggal 23-28 September 2023.
Irfan Suba Raya