Rahman Pina  Tegaskan Manajemen PLN Sebaiknya Diganti Jika Tidak Mampu Atasi Masalah Pemadaman Listrik 

MAKASSAR,- Ketua Komisi E DPRD Sulsel berang dengan pemadaman listrik bergilir di Sulsel yang telah berlangsung berbulan bulan. Bahkan pemadaman bergilir sebulan terakhir makin parah.

Jika biasanya pemadaman hanya berlangsung dua sampai tiga jam, kini bertambah menjadi lima sampai tujuh jam. Kondisi ini membuat aktivitas warga Makassar dan sekitarnya sangat terganggu.

Rahman Pina pun menyebut PLN seolah membuat negara ini seakan akan mundur 100 tahun. Padahal, apapun alasannya, listrik adalah kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi.

“Kalau listrik terus dimatikan, apa bedanya warga Makassar dengan warga Gaza yang hidup dalam kegelapan, PLN jangan menjadikan Makassar seperti di Gaza,” tegas politisi Partai Golkar itu.

Dengan kondisi begini kata dia, rakyat dipaksa hidup tanpa listrik berjam-jam. Ia menegaskan, berapa banyak kerugian yang ditimbulkan pemadaman yang telah berlangsung sejak tiga bulan lalu itu.

Kalau ini tidak segera diatasi, jangan salahkan masyarakat kalau mereka ramai ramai ke kantor PLN demo, ajukan gugatan atas kerugian yang mereka derita,” sambung mantan legislator DPRD Makassar itu.

“Ia pun meminta PLN bertanggung jawab atas kerugian warga akibat pemadaman listrik bergilir. Rahman Pina pun mendesak agar Manajemen PLN Sulselrabar diganti jika tak sanggup mengatasi persoalan ini. Warga kata dia, sudah bosan mendengar permohonan maaf dari PLN setiap pemadaman berlangsung.

“Kalau memang manajemen PLN Sulselbar tidak bisa mengatasi masalah ini mestinya diganti. Tidak cukup dengan mereka minta maaf tiap hari,” jelas Ketua Fraksi Golkar itu.

Sebelumnyq Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan pemadaman listrik selama ini terjadi akibat adanya gangguan sistem kelistrikan akibat fenomena El Nino.

Ahmad mengungkap musim kering yang berkepanjangan ini berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *