Oleh: DR.H.Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Muballigh Makassar)
Pergantian tahun baru sudah ada di depan mata, sebagaimana diketahui dalam setiap pergantian malam tahun baru akan disambut suka cita oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda.
Di tengah suka cita tersebut kadang kala sebahagian generasi muda larut dalam miras dan mengkonsumsi obat-obat terlarang seperti sabu, ekstasi, narkoba dan lainnya hal ini tentu suatu tindakan dan kebiasaan yang buruk, karena di samping melanggar hukum dan juga tidak sesuai dengan tradisi kita sebagai masyarakat Sulsel yang dikenal religius.
Dalam catatan Polda Sulsel khususnya Makassar termasuk salah satu daerah yang sangat signifikan peredaran narkoba hal ini terbukti dari jumlah kasus yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian misalnya dalam pengungkapan kasus narkoba tahun 2023 ini, penyidik juga mencatat sebanyak 371 kasus dan 533 orang diproses hukum. Jika dibanding 2022, ada 378 kasus dan 586 orang diproses hukum ujar Kasat Resnarkoba Polrestabes Makassar AKBP Doli M Tanjung.
Memeperhatikan kondisi tersebut di atas, maka kami menghimbau dan sekaligus mengajak kepada masyarakat khususnya para orangtua untuk proaktif memperhatikan putra-putrinya khususnya menjelang hingga puncaknya pada pergantian tahun baru agar mereka para generasi muda bisa terhindar dari miras dan obat-obat terlarang.
Bukankah pergantian tahun baru seharusnya kita jadikan sebagai sarana instropeksi diri atas apa yang kita telah lakukan sebelumnya dan kemudian kita rencanakan hal-hal yang positif untuk masa yang akan datang diiringi rasa syukur dan tawakkal kepada Allah Swt.
Hal ini sejalan dengan pesan al-Qur’an “wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah serta hendaklah setiap diri mempersiapkan apa yang telah ia lakukan untuk masa depannya (QS. al-Hasyr ayat 18).
Pesan moral ini sangat baik untuk direnungkan bagi kita semua khususnya generasi muda, karena apa yang anda akan peroleh di masa yang akan datang tergantung dari apa yang anda lakukan saat ini. (*)
