Oleh : Dr. Arif Wicaksono
Pada 23 Juni 2023 pukul 09.11 pagi waktu Whatsapp, ada sahabat yang japri begini: “Assalamu alaikum pak Dekan, Samaka Td Malam Bang Filip Bulukumba Ada kemenakannya di Unibow” dan seterusnya, akhirnya obrolan dilanjutkan dengan saling bertanya kabar karena cukup lama tak jumpa, kemudian diakhiri dengan janjian untuk ngopi bareng di Warkop Solusi, warkop favoritnya di seputaran Panakukang, setelah Warkop Dg Anas, Pelita (yang akhirnya tak akan pernah terwujud).
.
Namanya Sukmayadi, biasa saya panggil Yadi. Oleh teman atau keluarganya dari Jeneponto, dia biasa dipanggil Karaeng Bulu, meskipun dia tumbuh dan besar di Parepare. Dulu ketika kuliah di #fisipunhas dia adik angkatan saya, tetangga himpunan saya dan seingat saya, kami tidak begitu akrab. Setelah cukup lama lulus kuliah, saya akhirnya tahu bahwa dia berkarir di CNI, sebuah perusahaan multilevel matketing yang cukup bonafid pada masanya.
.
Ingatan saya tentang dia sampai sebatas itu, sampai akhirnya kami dipertemukan kembali di Tamalanrea saat slogan #i’msospol bergema seantero jagad di tahun 2016, ketika pelaksanaan Temu Alumni Nasional (TAN) Unhas di tahun yang sama. Setelah perjumpaan itu, kami terus bertukar kabar melalui Whatsapp atau Facebook dan akhirnya intens kopi darat karena sama-sama concern pada sebuah tim pilkada pada sekira tahun 2019. Seusai pilkada tahun 2020, kami – meskipun tidak pernah secara serius berkomitmen dalam kerja politik tertentu – masih selalu saling mengundang diskusi dan ngopi, sambil terus mengeksplore, kira-kira potensi apa yang bisa dikerjakan bareng-bareng lagi.
.
Namun takdir berkata lain, pagi tadi, hari Jum’at 30 Juni 2023 sekitar pukul 10.30, Tuhan memanggilnya di RS Syekh Yusuf Gowa, setelah melakukan aktivitas bersepeda. Selamat jalan brad, saya bersaksi kau orang baik, senyum, ajakan ngopi dan diskusi, serta red marlboromu, masih terngiang dimemoriku sampai saat ini. Semoga Allah SWT melapangkan kuburmu dan menempatkanmu ditempat terbaik-Nya. Al Fatihah untukmu brader… Amin.