Chaidir Syam, Bangun Ekosistem Membaca dan Menulis Dari Masjid dan Pesantren

MAROS,- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, menghadirkan Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, sebagai Pembicara Epilog di Workshop Bunda Baca, Bunda Literasi, Duta Baca dan Pegiat Literasi Provinsi Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu di Aryaduta Hotel Makassar.

Kegiatan yang menghadirkan 24 Kabupaten Kota di Sulsel, selain digelar Offline juga melalui Zoom. Bachtiar yang juga Ketua Umum Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, didahului pembicara lainnya, yaitu Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Sulsel, Hj. Andi Mirna, S.H. dan Anggota DPRD Sulsel Sri Rahmi dipandu Rezky Amaliah Syafiin.

Menurut BAK, Bupati Maros Chaidir Syam, berhasil menggerakkan semua elemen pegiat literasi, Ormas perempuan, Ormas Pemuda, Ormas Keagamaan, Kampus, Satuan Pendidikan, masjid, pondok pesantren, majelis taklim AMTI Maros dan Satuan keluarga untuk bersinergi dan berkolaboratif memajukan gerakan membaca dan gerakan literasi di Kab. Maros. Sebagai figur pemimpin, Chaidir Syam menyadari betul bahwa untuk membangun kawasan literasi di Kabupaten Maros, pertama-tama harus melibatkan kaum ibu.

Dan sebagai bukti, kata Penulis Ratusan buku tokoh-tokoh nasional dan daerah ini, Bupati Maros membentuk Bunda Baca dan Bunda Literasi Kabupaten Maros. Saat ini, kata BAK, Chaidir Syam mendorong dan membangun prakarsa masyarakat perlunya hadir perpustakaan di setiap masjid dan pesantren. Nah, dengan hadirnya perpustakaan di setiap masjid dan pesantren mempercepat akselerasi tumbuhnya gerakan membaca dan di menulis di berbagai lini. Caranya, kata BAK mendorong gerakan satu santri satu menulis atau satu masjid satu perpustakaan.

Transformasi Bunda Baca Hj.Ulfiah Nur Yusuf Chaidir

Sementara itu, BAK menguraikan bagaimana peran dan akselerasi Bunda Baca Maros, Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir sejak pasca dikukuhkan menjadi Bunda Baca Maros Tgl 10 Januari 2022 telah bergerak bersama membangun Kawasan Literasi yang dimulai dari keluarga, lingkungan masyarakat dan satuan pendidikan.” Bunda Baca Maros Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir bersama Tim PKK dan PAUD serta seluruh relawan melakukan roadhsow 14 Kecamatan dan telah membentuk 14 Bunda Baca Kecamatan dan 103 Bunda Baca Desa dan Kelurahan” papar BAK.

Menurut BAK, peran Bunda Baca Maros memiliki peran sesuai dengan fungsinya sebagai Figur Ibu yang terus menerus mendorong terciptanya kawasan literasi yang memassal. ” Menggerakkan budaya literasi haruslah menjadi budaya sekaligus proses produktif. Maksudnya, kata BAK selain mendorong agar setiap keluarga menjadikan membaca sebagai kegiatan yang melibatkan fisik dan pikir, dengan membaca juga sekaligus menciptakan produksi yaitu terbangunnya kegiatan menulis yang bisa saja menjadi sebuah industri baru bagi masyarakat kabupaten Maros.

Ratusan peserta baik yang berada di Aryaduta Hotel maupun melalui zoom melemparkan puluhan pertanyaan dari peserta yang ingin mengetahui bagaimana proses pembudayaan kegemaran membaca melalui Bunda Baca Maros, Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir yang disampaikan Tokoh Literasi, Bachtiar Adnan Kusuma.

Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Ibu dan Anak Sulsel, Hj. Andi Mirnah, S.H,. sepakat menjadikan contoh pemberdayaan ibu dan anak melalui hadirnya Perpustakaan Ibu dan Anak Kabupaten Maros. ” Saya setuju agar perpustakaan Ibu dan Anak Kab. Maros bisa menjadi inovasi” kata Andi Mirnah.

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *