MAKASSAR,- Kehidupan masyarakat Kota Makassar yang lekat dengan perairan sejak berabad-abad lampau telah memunculkan kesan kuat dalam ingatan, akan kepekaan terhadap lingkungan dan hubungan simbiosis mutualisme dalam memanfaatkan kondisi alam sebagai sarana untuk mendukung kemajuan peradabannya.
Dalam beberapa dekade belakangan ini, tantangan masyarakat terhadap ekosistem laut adalah pencemaran pesisir dan laut. Kebanyakan berasal dari kegiatan di daratan yang mayoritas plastik, sering kita jumpai di suatu lokasi pesisir dan laut umumnya juga hasil migrasi dari satu wilayah pesisir ke pesisir lainnya mengikuti pola arus laut.
Sebagai bentuk kesadaran bersama untuk mengatasi dampak sampah plastik terhadap kualitas perairan dan keanekaragaman hayati, juga untuk merespon ancaman sampah plastik dan mikroplastik apalagi Makassar termasuk kota dengan konsumsi ikan terbesar di Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Kelautan FIKP-UNHAS pada Tanggal 5 Agustus 2023 mengadakan Aksi Bersama Bersih Pantai berlokasi di Pantai Tanjung Layar Putih Pukul 07.00 WITA – Selesai. Dalam kegiatan ini juga salah satu komunitas lingkungan hidup, Hantu (baca: hand to) Kanal turut berkolaborasi.
“Aksi bersih pantai hari ini kita harapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengendalian pencemaran terhadap pesisir dan laut kita”, kata Ketua Hantu Kanal ibu Hj. Lyni Kusmaryati.
Lebih lanjut beliau mengatakan, keterikatan kita dengan laut yang cukup besar, mulai dari manusia membuang sampah ke lingkungan sekitar, lalu berakhir ke lautan dan tidak terurai sempurna sehingga menjadi mikroplastik, akan dikonsumsi oleh ikan kemudian ikan dikonsumsi manusia.
Padahal ikan memiliki kandungan gizi mikro yang baik dan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak usia dini sehingga mampu mencegah stunting, karena mengandung protein, lemak, minyak ikan, vitamin A, D, B6, B12, mineral, yodium dan zat besi. Tutupnya.
