MAKASSAR,- Memasuki awal tahun 2023 menjadi momentum bagi partai politik atau politisi untuk mempersiapkan diri menghadapi pesta demokrasi. Di mana akan digelar pada Pemilu 2024 mendatang.
Di tahun ini juga merupakan waktu bagi bakal calon anggota legislatif petahana ataupun pendatang baru untuk turun ke masyarakat. Mereka mensosialisasikan dirinya sebagai calon wakil rakyat.
Seperti misalnya mantan Kapolrestabes Makassar tahun 2014 juga akan masuk bertarung di DPR Ri melalui Dapil 2 Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dapil 2 sendiri meliputi pemilih dari Kabupaten Barru, Bulukumba, Bone, Pangkep, Maros, Sinjai, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.
Dia adalah Brigjen Pol (Purn) Wisnu Sanjaya. Kehadirannya akan menambah deretan jenderal bertarung di Pemilu legislatif 2024 di Sulawesi Selatan.
Mantan Dir Intelkam Polda Jawa Barat (Jabar) ini telah bergabung jadi kader Partai Perindo. Terakhir. Wisnu menjabat sebagai Analisis Kebijakan Intelkam Mabes Polri.
“Kami tidak banyak janji-janji, kami terbiasa berkerja nyata tanpa banyak bicara. Tetapi Jika atas ridha Allah SWT, bismillah, amanah akan memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel tampa pamrih,” tutur pria kelahiran Surakarta 1965 ini yang mempersunting gadis asal Sulsel, Kabupaten Wajo, dia adalah Hj Andi Murni Alimuddin.
Wisnu sendiri begitu dekat dengan masyarakat terlihat dari aksi-aksi sosialnya yang bermasyarakat semasa aktif di institusi polri. Menurutnya, hadirnya dia dalam kontestasi politik adalah bentuk melanjutkan pengabdiannya kepada bangsa dan negara ini.
“Saya berniat melanjutkan pengabdian ini kepada negara, dan menjadi bagian dari rakyat untuk mewakili kepentingan rakyat Sulawesi Selatan utamanya di wilayah dapil 2,” kata Wisnu, Rabu, 16 Agustus 2023.
Wisnu yang dikenal tegas dan humanis itu bertekad merubah mindset masyarakat agar tidak menjadikan uang sebagai tolak ukur memilih caleg.
“Kita harus merubah mindset masyarakat, jangan semata-mata jadikan uang untuk memilih caleg, karena begitu terpilih pasti yang bersangkutan berupaya mengembalikan modalnya yang telah keluar. Ini demokrasi politik yang keliru, sehingga perlu peran kita semua untuk meluruskan kekeliruan itu,” kata Wisnu yang dikenal kental dengan jiwa disiplin dan rendah hati ini serta berjiwa sosial tinggi.
Wisnu menuturkan bahwa masyarakat masih sangat butuh perhatian, utamanya yang di lapisan bawah yang tidak ada pekerjaannya untuk nantinya diberikan keahlian melalui kursus-kursus gratis yang siap pakai.
“Tujuannya supaya bisa bekerja secara mandiri. Seperti keahlian mengendarai mobil, motor, atau diberikan modal untuk usaha kecil sebagai wujud untuk dapat mandiri,” jelasnya.
Langkah tersebut merupakan upaya dapat menekan angka pengangguran/ padat karya. Di sisi lain perlu juga hasil kerajinan atau perkebunan, pertanian di jadikan komoditi export ke luar negeri.
“Kemudian mendorong budaya bersih dan sehat dengan mengelola sampah serta menciptakan masyarakay budaya cinta bersih lingkungan. Menggairahkan masyarakat untuk zakat, infak dan sadekah untuk disalurkan kepada yang berhak untuk hidup layak,” katanya, menguraikan.
Apa yang menjadi niat Wisnu itu sangat sejalan dengan motto Partai Perindo yakni: “Untuk Indonesia Sejahtera, untuk Sulsel Sejahtera.” (***)