MAKASSAR,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menyebut apa yang diserukan Israel tentang penghapusan bulan Ramadhan ini benar-benar aneh dan sama sekali tidak dapat diterima dengan nalar sehat apa pun.
“Jika secara resmi dan sadar, Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu, menyerukan untuk menghapus bulan Ramadan, ini benar-benar aneh dan sama sekali tidak dapat diterima dengan nalar sehat apa pun, ” kata Ketua Bidang Hungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel (HLNKI) Prof.Dr.H. Mustari Mustafa, M.Pd pada Kamis (7/3/2024).
Lebih lanjut, guru besar UIN Alauddin Makassar ini mengatakan menteri Israel cukup paham tentang arti kebebasan beragama global.
“Menteri ini tidak cukup paham tentang arti kebebasan beragama yang menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) diakui sebagai hak dasar setiap manusia.
“Pelarangan ini juga melanggar prinsip-prinsip toleransi sebagai norma yang harus dijunjung tinggi secara global. Bahkan ini merupakan pelecehan terhadap ajaran agama atau kepercayaan lain yang bisa saja memicu eskalasi ketegangan yang makin parah, ” kata Prof Mustari Mustafa.
Ia mencontohkan jika kegiatan keagamaan agama yang dianut oleh sang menteri itu juga dilarang atau dihapus, tentu ia akan tersinggung dan marah.
Lebih lanjut secara global, tindakan yang melarang umat agama lain melaksanakan syariat agamanya, juga melanggar norma yang telah diatur dalam konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) yang menegaskan hak setiap orang untuk memeluk agama atau kepercayaan pilihannya tanpa gangguan dan paksaan.
Tentang langkah konkrit yang dilakukan MUI Prof Mustari mengatakan MUI sebagai mitra pemerintah akan mengikuti langkah-langkah diplomasi efektif pemerintah. “Jika pemerintah lamban maka MUI menyampaikan pernyataan baik langsung ke komunitas global maupun ke pemerintah dengan tujuan agar rencana biadab Israel ini dihentikan, ” tegasnya.
Sebelumnya Mentri Israel menyerukan “menghapus” bulan Ramadhan. “Apa yang disebut sebagai bulan Ramadhan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” kata Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu pada Radio Angkatan Darat, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (5/3/2024).
Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari Partai Otzma Yehudit yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir. Pada November 2023, Eliyahu menyebut bahwa menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan”.
Irfan Suba Raya