Momentum Lebaran Idul Fitri 1445 H, Polri Menjadi Garda Terdepan dalam Memberi Layanan Kemanusiaan

Oleh: DR.H. Abdul Wahid, MA
(Akademisi & Pendakwah Makassar)

Mudik atau pulang kampung disaat momentum lebaran merupakan diantara sekian banyak ciri khas masyarakat Indonesia yang hampir tidak ditemukan di negara-negara lain di dunia. Menariknya mudik ini massif dilakukan masyarakat pada saat momentum lebaran idul fitri karena pada umumnya libur panjang jika dibandingkan dengan lebaran idul adha.

Esensi dari mudik lebaran paling tidak ada dua yakni ingin menjalin silaturrahmi antara mereka yang selama ini tinggal di daerah rantau dengan keluarga yang tinggal di kampung, selanjutnya mudik dimanfaatkan untuk menziarahi kubur keluarga dan orangtua yang telah wafat, sehingga dari kedua alasan inilah kemudian menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat untuk melakukan mudik.

Jika demikan adanya budaya mudik lebaran termasuk masalah kemanusiaan yang telah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Bahkan dalam sejumlah sumber tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan Mataram artinya jauh sebelum Indonesia merdeka.

Budaya mudik setiap tahun tentu memberi dampak yang signifikan terhadap arus lalu lintas dan adanya peningkatan potensi gangguan kamtibmas baik di jalan raya maupun rumah-rumah pemudik yang ditinggalkan sangat rawan dimanfaatkan oleh orang-orang jahat terhadap kondisi rumah yang kosong ditinggal mudik.

Kondisi ini kemudian menjadikan tugas aparat keamanan khususnya Polri bertambah berat jika dibandingkan dengan di luar momen lebaran. Karena itu operasi pengamanan yang disebut “Operasi Ketupat” yang digelar oleh Polri di setiap momentum lebaran di seluruh Indonesia termasuk di wilayah Polda Sulsel memposisikan Polri sebagai institusi yang tampil sebagai garda terdepan dalam memberikan perhatian kemanusiaan kepada masyarakat khususnya para pemudik.

Keberadaan jajaran Polri bersinergi dengan jajaran TNI dan instansi terkait dalam memberikan pengawalan dan pengamanan kepada masyarakat disaat momentum lebaran khususnya sejatinya harus diapresiasi dan diacungi jempol, sebab kita ketahui bersama anggota Polri juga sebagai manusia biasa tentu ingin merayakan lebaran dengan keluarga tercinta, namun mereka rela kesampingkan itu semua demi tugas dan kepedulian kemanusiaan terhadap masyarakat yang melakukan mudik.

Jajaran anggota Polri melalui operasi ketupat, mereka disebar ditempat-tempat strategis dan diyakini akan terjadi penumpukan masyarakat dan potensi gangguan kamtibmas seperti di pusat-pusat perbelanjaan, hiburan, terminal, pelabuhan, bandara dan lain sebagainya sehingga dengan hadirnya aparat kepolisian masyarakat diharapkan semakin merasa aman dalam melakukan mudik.

Sekali lagi operasi ketupat yang digelar oleh Polri di setiap momen lebaran dapat dipandang sebagai salah satu wujud kepeduliaan terhadap nilai kemanusiaan, karena tentu setiap orang atau masyarakat yang mudik khususnya tidak ingin proses mudiknya terganggu baik saat di berada jalan raya hingga sampai di tempat tujuannya.

Dengan pola-pola komunikasi yang humanis yang dilakukan oleh jajaran Polri dengan masyarakat saat bertugas di lapangan sehingga menjadikan hubungan antara masyarakat dengan jajaran Polri begitu terasa dekat, akrab dan meningkatnya trust masyarakat terhadap Polri.

Oleh karena itu, sebagai bagian masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan mengapresiasi kinerja Polri khususnya jajaran Polda Sulsel dalam memberikan pelayanan yang luar biasa kepada masyarakat sejak awal ramadhan hingga pelaksanaan hari raya idul fitri 1445 H / 2024 M, sembari berharap semoga seluruh jajaran kepolisian yang bertugas di lapangan diberi kesehatan dan kemudahan sehingga dapat menjalankan tugas pengamanan arus mudik dan arus balik lebaran dengan baik demi kepentingan masyarakat dan bangsa(*)

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *