Lagi Ketua NU Bone dan Ketua NU Sidrap Ikut Mengkritik Pergantian Baca Doa HUT RI 78 Tingkat Provinsi Sulsel, Tidak Makkiade

Makassar, Kecaman terhadap kejadian pergantian pembaca doa secara tiba-tiba pada upacara penaikan bendera HUT RI Ke 78 Tahun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kini makin meluas hingga  kedaerah.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bone Dr. Kyai Rahmatun Nair dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sidrap Gurutta Muhammad Yusuf ikut memberikan kritik. 

“Miris dengan kejadian itu termasuk tindakan yang tidak sipakatau dan serta tidak sipakalebbi. Apalagi kehadiran pak Ali Yafid bukan atas nama dirinya sendiri, tetapi atas nama institusi kementerian Agama. Gubernur secara kelembagaan seharusnya minta maaf karena itu sudah termasuk tindakan yang melanggar nilai siri’ yang seharusnya dijunjung tinggi. Boleh jadi secara pribadi pak Ali Yafid tidak mempermasalahkan, akan tetapi ini harus disikapi karena mencederai kearifan kita sebagai masyarakat Bugis, ujar Kyai Rahmatun Nair senior aktivis yang sangat disegani khususnya generasi muda NU di Bone.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sidrap Gurutta Muhammad Yusuf, menurutnya sebagai seorang pemimpin yang paham agama dan nilai-nilai budaya orang Bugis pastilah akan mengedepankan “mappatabe”. Bukan persoalan doanya yang menjadi perhatian, akan tetapi marwah suatu lembaga yang dipertaruhkan. Sungguh sangat arif dan bijak jika Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pihak kementerian agama atas perlakuan protokoler acara, ujar ulama muda Sulawesi Selatan ini.

Sebelumnya Kepala Bagian Kesra Pemprov Sulawesi Selatan sudah menyampaikan permohonan maaf, tapi masyarakat menganggap hal itu tidak cukup, karena yang dipermalukan ini adalah lembaga negara Kementerian Agama, sehingga Gubernur lah sebagai penanggung jawab acara dan  pemerintahan yang perlu secara terbuka meminta maaf atas kejadian di Hari yang sangat sakral bagi Indonesia itu.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulsel.

Permohonan maaf itu atas polemik pembaca doa saat upacara perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus Republik Indonesia (RI) di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Kamis, 17 Agustus 2023.

Kepala Biro Kesra Sulsel, Erwin Sodding mengakui ada kesalahan komunikasi atau miskomunikasi antara panitia penyelenggara dengan pihak Kanwil Kemenag Sulsel.

Pos terkait

banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *